Aplikasi ponsel pintar atau smart phone dapat membantu memeriksa
penglihatan, mengawasi glukosa darah, dan melacak tingkat tekanan darah.
Awal tahun ini, US Food and Drug Administration telah menyetujui sebuah
aplikasi yang memungkinkan dokter melihat scan medis pada iPhone atau
iPad untuk membantu membuat diagnosis di mana saja.
Terlepas dari aplikasi mewah ini, kamera pada perangkat ini dapat membantu petugas kesehatan di daerah terpencil menyerahkan foto kondisi penyakit yang rumit kepada dokter agar dapat diverifikasi atau membuat diagnosis.
Satu pertanyaannya adalah apakah kamera ponsel cukup bagus untuk mengirimkan informasi mikroskopis kepada dokter? Sebuah penelitian baru-baru ini menemukan bahwa banyak ponsel kamera sederhana dapat memotret gambar yang cukup baik melalui mikroskop standar untuk memungkinkan penilaian sampel.
"Populasi yang miskin dan rentan paling terpengaruh oleh layanan laboratorium karena memiliki beban terbesar akibat layanan kesehatan yang buruk," kata peneliti, Coosje Tuijn dari Royal Tropical Institute of Biomedical Research di Amsterdam.
Mikroskop penting dalam mendiagnosis penyakit umum seperti malaria, TBC, dan penyakit bakteri atau parasit lainnya. Namun di daerah miskin, layanan mikroskop sering kurang optimal. Dan hasilnya, penyakit yang umum banyak tidak terdiagnosa atau terobati dengan benar.
Di Uganda, hanya ada delapan dokter untuk setiap 100.000 orang, sehingga untuk mendapat diagnosis yang jelas bisa jadi sulit. Tim peneliti meminta petugas kesehatan setempat untuk mencoba menggunakan ponsel mereka sendiri atau pinjaman untuk mengambil foto dan video dari gambar mikroskopis kemudian mengirim diagnosisnya dari daerah terpencil.
Gambar terbaik diperoleh dengan kamera dua megapiksel atau lebih tinggi yang umum terdapat dalam ponsel pintar, atau Nokia, Samsung, dan Sony dengan tipe yang lebih ramping. Beberapa diagnosis yang paling sukses adalah dari sampel parasit malaria yang seringkali jelas dapat diidentifikasi.
Sedangkan TBC sedikit lebih menantang karena ukuran bakterinya kecil sehingga diperlukan pencahayaan neon dan kamera setidaknya lima megapiksel. Ponsel dengan video juga bisa mengambil video yang menunjukkan pergerakan beberapa mikroba lain di sekitarnya untuk membantu meningkatkan diagnosis.
Setelah foto-foto itu terlihat, petugas kesehatan bisa mengirimnya langsung ke sebuah website agar dapat diakses oleh para ahli untuk didiagnosis. Umpan balik langsung bisa diberikan melalui telepon atau SMS kemudian bisa dikirim ke ponsel pengguna.
Menurut artikel yang dimuat dalam jurnal PLoS ONE, inovasi menggunakan telepon seluler untuk membantu membaca gambar mikroskopis telah dilakukan selama bertahun-tahun.
"Menghubungkan teknologi mobile untuk diagnosis memiliki potensi besar dalam meningkatkan layanan diagnostik untuk daerah dengan sumber daya yang miskin dan pusat kesehatan yang luas namun terpencil," kata para peneliti
Sejauh ini, tim menemukan bahwa hambatan terbesar adalah mendapatkan ponsel yang melekat pada mikroskop, di mana sedang berusaha dipecahkan oleh para peneliti.
No comments:
Post a Comment