Manchester United

Pages

web4invest murah berkah bisnis

Tuesday, 20 December 2011

Obat Leukemia Sering Kosong, Pasien Kanker Bingung


img Permintaan bantuan untuk mencarikan obat kanker leukemia Arache atau yang dipasarkan dengan merek cytarabine makin banyak menyebar di jejaring sosial atau milis. Pasien kanker leukemia banyak yang harus menunggu lama untuk bisa kemoterapi karena obatnya sering kosong.

Seorang Ibu mengaku anaknya yang berumur 8 tahun tidak bisa menjalani kemoterapi karena obat Arache tidak tersedia di rumah sakit. "Bahkan saya sudah mencari hingga di rumah sakit kanker pusat seperti Dharmais juga dikatakan tidak ada,"

Sudah harganya mahal, pasien yang punya duit pun belum tentu bisa mendapatkan obat tersebut. Untuk inisiasi awal, harga obat tersebut seharga Rp 25-30 juta untuk jenis generik yang tanpa memakai merek dagang.

Seorang dokter onkologi di rumah sakit kanker mengakui stok obat memang sangat minim karena harus didatangkan dari Singapura. Pasien-pasien kanker leukemia yang sudah bisa melakukan kemoterapi biasanya sudah jauh-jauh hari melakukan pemesanan obat di rumah sakit.

Sering kosongnya obat kanker leukemia itu diduga karena makin meningkatnya jumlah kasus kanker darah ini. Kelangkaan itu terjadi karena berbagai faktor, salah satunya karena leukemia termasuk jenis kanker yang paling banyak ditemukan baik pada anak-anak maupun dewasa. Pada tahun 2010 misalnya, 31 dari sekitar 63 kasus kanker pada anak yang ditangani RS Kanker Dharmais adalah kasus leukemia.

"Memang benar, belakangan ini sering terjadi kelangkaan obat kanker khususnya Arache untuk leukemia," kata dr Mururul Aisyi, SpA dari Staf Medik Fungsional Hematologi-Onkologi Anak RS Kanker Dharmais dalam penyuluhan kanker anak di Jakarta Barat,

Menurut dr Mururul, dari tahun ke tahun jumlah kasus leukemia yang ditemukan cenderung terus meningkat. Kebutuhan obat untuk kemoterapi juga makin banyak, khususnya Arache yang dipakai untuk leukemia akut mengingat jenis leukemia ini dianggap paling besar peluang sembuhnya.

Kurangnya Perhatian Pemerintah

Pemicu kelangkaan lainnya menurut dr Mururul adalah kurangnya perhatian pemerintah terhadap penyakit tidak menular pada umumnya, termasuk kanker. Ia menilai, pemerintah belum sukses mengubah stigma bahwa kanker susah disembuhkan sehingga kebutuhan obat kanker cenderung terabaikan.

Padahal seperti dikatakan dr Mururul, tingkat kesembuhan kanker juga sangat tergantung pada ketersediaan obat itu sendiri. Makin mudah dan cepat akses obatnya, makin besar pula peluang kesembuhan para pengidap kanker yang sedang menjalani kemoterapi.

Pentingnya peran obat-obatan bisa diamati pada kasus leukemia akut. Jika pada dahulu leukemia akut dianggap paling susah disembuhkan, saat ini dengan adanya obat-obatan peluang kesembuhan para pengidap leukemia akut menjadi jauh lebih tinggi dibanding yang kronis.

No comments:

Post a Comment